Dibandingkan dengan motor rotor lilitan kawat, motor sangkar lebih umum digunakan dalam bidang manufaktur dan pemeliharaan. Salah satu keuntungan signifikan dari motor rotor sangkar adalah kebebasan memilih bentuk slot yang berbeda untuk rotor.
Namun, motor ini memiliki masalah start yang perlu dipecahkan untuk meningkatkan tingkat penerapannya.
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, peningkatan kinerja start motor asinkron dapat dicapai dengan menyesuaikan resistansi rotor motor.
Penyesuaian tahanan rotor pada motor rotor sangkar merupakan cerminan dari kemajuan teknologi motor. Dengan mengubah bentuk slot konduktor rotor, kita dapat mencapai karakteristik perubahan dinamis dari resistansi rotor selama start dan pengoperasian.
Salah satu jenis bentuk slot adalah slot rotor dalam.
Bentuk memanjang ini mengurangi hambatan rotor selama pengasutan, sehingga menurunkan arus pengasutan motor. Setelah start, resistansi rotor kembali ke ukuran resistansi DC. Bentuk slot ini merupakan ukuran efektif untuk meningkatkan kinerja start motor asinkron.
Bentuk slot lainnya adalah slot rotor sangkar ganda.
Desain ini memiliki dua lapisan konduktor celah yang lebih halus, sangkar atas menggunakan bahan konduktor dengan koefisien resistansi lebih besar, dan sangkar bawah menggunakan bahan konduktor dengan koefisien resistansi lebih kecil.
Sangkar atas terutama digunakan untuk menghidupkan motor, sedangkan sangkar bawah berperan utama untuk berlari.
The skin effect and the larger resistance of the upper cage material improve the starting index, while the lower cage's smaller resistance value meets the motor's operating performance.
Singkatnya, motor rotor sangkar menawarkan keuntungan dalam memilih bentuk slot yang berbeda untuk rotor, memungkinkan terjadinya perubahan dinamis pada resistansi rotor selama start dan pengoperasian.
Slot rotor dalam dan slot rotor sangkar ganda adalah dua contoh bentuk slot yang secara efektif dapat meningkatkan kinerja start motor asinkron.